Kesehatan Mental dan Fisik

 Definisi kesehatan menurut Kemenkes yang tertulis dalam UU No. 23 tahun 1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan fisik, dan mental seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan.

Namun apa sih, perbedaan kesehatan fisik dan mental?

KESEHATAN FISIK 

Yang di maksud dengan kesehatan fisik, ialah keadaan baik, artinya bebas dari sakit seluruh badan dan bagian-bagiannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud-Balai Pustaka, Jakarta 1996).

Seseorang yang fisiknya sehat dan kuat lebih beruntung dibanding dengan orang yang sakit-sakitan, kurus dan lemah.



 

https://www.kompasiana.com/luta7/54ffbf2ba33311776450fb15/pelajari-kesehatan-fisik-dan-mental


KESEHATAN MENTAL 

  

Sedangkan, kesehatan mental, ialah kemampuan seseorang menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya, baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat serta teman sebaya.




Kesehatan Mental Berkaitan dengan Kesehatan Fisik

Dr. Brock Chisholm, mengatakan ”without mental health there can be no true physical health” yang berarti tanpa kesehatan mental kita gak akan mendapatkan kesehatan fisik yang sebenarnya.

Contoh sederhananya gini, kamu pasti pernah mengalami hal seperti saat sedang kehilangan semangat, amu merasa tubuh lemas. Sedangkan, saat kamu sakit untuk berpikir saja rasanya sulit.

Nah, ini dinamakan sebagai mind-body connection yang artinya bahwa pikiran, perasaan, keyakinan, dan sikap kita dapat memengaruhi kesehatan fisik kita secara positif maupun negatif. Sebaliknya, kesehatan fisik dapat memengaruhi kesehatan mental baik secara positif dan negatif.

Penelitian pun telah membuktikan pengaruh kesehatan mental pada fisik seseorang, dan sebaliknya. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pada pasien yang mengalami depresi, risiko mengalami serangan jantung lebih dari dua kali lebih tinggi, sedangkan mengobati gejala depresi setelah serangan jantung telah terbukti menurunkan tingkat mortalitas pada pasien.

Komentar